Thanks God! It’s Friday! Saya senang bisa memasuki
masa weekend dengan ceria. Hati plong dan perut pun plong karena kelaparan. Apa
pilihan makanan yang paling seru? Mumpung masih siang seperti yang pedas dan
asem pasti membuat lidah menari-nari. Saya putuskan untuk mencoba menu asam
pedas ikan. Salah satu tempat yang menjual Asam pedas adalah Bu Wati. Lokasinya
tidak begitu jauh dari rumah. Sebagai bentuk cinta makanan Indonesia dan demi
mempromosikan makanan lokal kota Pontianak ada baiknya tukangjalanjajan mlipir
kesini.
Makanan melayu umumnya bercirikan pedas, asam dan asin
tentu saja ini sangat menggugah selera makan di siang hari. Saya sudah tidak
sabar membayangkan kuah asam dan pedas berwarna merah cantik lewat melalui
mulut dan tenggorokan. Duh! Mulut dan segala isinya sudah bergejolak ingin
mencicipi kuah mantap asam pedas ini. Lokasi Dapur Asam Pedas bu Wati berada di
Jalan Suwignyo didepan Gg Sudiharjo 2. Menempati sebuah ruko dan dengan parkir
yang cukup luas. Beberapa meja tersusun dan mampu memuat lebih dari 30 orang.
Saya tidak kesulitan mendapatkan meja dan ternyata beberapa teman saya juga
sudah ada di lokasi ini. Tepat lokasi dan sasaran.
Pesanan saya tentu asam pedas dengan pilihan ikan
tenggiri bagian perut. Ah, saya membayangkan lemak dibagian perut ikan yang
gurih dan segera lumer saat masuk kedalam perut. Kita juga bebas mau memilih
jenis ikan seperti kakap hitam, kakap merah dan jenis seafood lainnya. Boleh
juga memilih bagian ikan yang diinginkan seperti kepala, badan atau ekor. Tergantung
kesukaan pelanggan. Menu lain ada ikan dan ayam panggang, paket nasi goreng,
tumis kangkung dan masih ada beberapa menu lainnya lagi. Tapi ingat fokuskan
saja ke menu utama yaitu asam pedas.
Selain asam pedas ikan tenggiri, pesanan lain adalah paket
nasi dan ayam bakar, cah kangkung, nasi goreng dan tentu ditutup dengan minum
es jeruk kecil yang asem kecut manis. Makanan terhidang dalam 15 menit. Kuah
merah dengan bumbu yang berani. Mlekoh! Potongan ikannya tidak terlalu besar 1
potong seharga Rp 12.000 tidak termasuk nasi dan pendamping lainnya. Saya
menebak kalau kuahnya sudah dimasak terlebih dahulu baru jika ada yang memesan
maka ikan dimasukkan sehingga teksturnya masih cantik dan tetap bisa disajikan
hangat. Rasa pedas dan asam begitu menggumpal ditambah gurih kemiri yang terasa
dibalut rasa asin yang pantas. Rasa ini otentik melayu di lidah saya. Rasa
manis hanya saya dapatkan dari daging ikan yang lembut namun masih terasa
seratnya saat dikunyah. Ini membuktikan ikannya masih segar saat diproses.
Dinikmati dengan nasi panas dan sambal belacan pasti
syedap muantep! Menu lainnya adalah tumis kangkung yang cukup tepat dijadikan
pendamping. Ayam panggang yang dipaket bersama nasi, lalapan dan sambal seharga
Rp 18.000 cukup ringan dikantong. Potongan ayamnya juga lumayan besar. Lalapan
disajikan dalam keadaan segar ditambah dengan sambal tumis yang merah tua
berbalut minyak. Warna yang cantik. Ayamnya sopan saat dikunyah, masih berserat
namun manut saat dikunyah. Walaupun bumbu panggangnya biasa-biasa saja menurut
saya tapi bila dicocol ke sambalnya maka pedas gurihnya langsung menyerang
dengan intens.
Menu lainnya adalah nasi goreng seafood yang rasanya
bertolak belakang dengan menu lainnya. Manis legit dan benar-benar terasa
njawani. Hanya manis itulah yang saya rasakan kalau mau nikmat lebih baik
tambahkan sambalnya yang pedas nyelekit. Jangan lupakan 2 buah udang yang
berukuran cukup besar diletakkan diatas cukup memberikan respon positif.
Semuanya bisa dinikmati dengan bahagia bersama teman.
Tempat ini cukup luas dibagian malam sehingga tidak
terlalu pengap. Dibagian luar juga terdapat parkir yang luas sehingga
memudahkan orang untuk meletakkan kendaraannya. Pelayanan yang cepat dan
kebersihan tempat ini juga jadi poin plus. Nilai 7 dari 10 boleh saya bagikan
disini. Selamat makan dan mencari alternatif baru. Salam Yumcezz
EmoticonEmoticon